Powered By Blogger

Rabu, 30 Mei 2012

LADY GAGA, SIAPA TAKUT ?


Mimpi atau khayalan-nya orang Genius berdampak berlipat-lipat kali dari pada tindakan seorang Penguasa, Barangkali kalimat itu layak kita renungkan kembali. Kita tahu dari gagasan Evolosinya Charles Darwin akan melahirkan reaksi berantai diantaranya Revolosi kebudayaan, Kolonialisme, Imperialisme dan lain-lain, Bukan hanya sekedar polemik tentang Asal-usul manusia yang tidak pernah berujung di dunia sains maupun agama.
Hingar-bingar berita tentang rencana konser Lady Gaga di Indonesia, sebenarnya hanya letupan kecil saja dari efek gagasan Darwinisme, yang jika dirunut ke atas kita akan melihat adanya faham liberalisme, Skularisme, Hedonisme dan isme-ieme yang lain yang di sebagian kepala orang Indonesia artinya cenderung nigatif ( Liberalisme di Indinesia artinya juga kacau balau ).

Kelompok yang menolak kedatangan Lady Gaga di Indonesia, mengemukakan argumen antara lain :   
  1. Aksi panggung Lady Gaga termasuk dalam PornoaksiDengan penampilan-penampilan yang ditunjukkan Lady gaga selama ini, dengan mode kostum yang serba terbuka, koreografi yang dianggap mesum ( erotis ), Sangat tidak pantas di tampilkan di depan masyarakat di negeri ini, ( ada yang menyebut tarian setan ) dimana masyarakatnya menjunjung nilai-nilai moral, agama dan budaya yang konon dianggap adiluhung
  2.  Syair-syair Lady Gaga berisi tentang ajaran / ajakan sesat. Syair-syair dari lagu Lady Gaga banyak berisi tentang pemberontakan tentang tata nilai yang sudah dianggap pakem / mapan oleh sebagian masyarakat yang  konservatif ( bukan hanya Islam atau Indonesia ). 
  3. Lady Gaga adalah icon dari budaya barat. Bagi sebagian orang Indonesia semua kebudayaan yang datangnya dari barat adalah : salah, jelek, dan tidak pantas untuk diadopsi atau dimodofikasi di Indonesia ( ini bukan lelucon )

Kelompok yang setuju dengan kedatangan Lady Gaga, mengemukakan alasan antara lain :
  1. Tidak seorangpun yang berhak mengatakan bahwa Aksi panggung Lady Gaga adalah Pornoaksi, Mereka sering membandingkan dengan koreografi tari-tari tradisional yang ada di Indonesia seperti tari Tayub, Ronggeng sampai pentas dangdut koplo ala kampung yang dengan mudah di download di Internet.
  2. Syair-syair Lady Gaga belum tentu menyesatkan. Syair-syair ( tulisan ) yang disampaikan dalam bentuk karya sastra / seni dapat menimbulkan multi tapsir, seperti kasus pada uacapan John Lenon dari The Beatles tentang Yesus.
  3. Penampilan artis-artis sebelum Lady Gaga tidak ada masalah. Banyak artis-artis yang tidak kalah kontrvesial sebelum Lady gaga di Indonesi di ondonesia tidak ada masalah sebut saja Mariah Cheri atau Alanis morisset (?)
 Bagaimana kita bersikap dan apa yang harus kita lakukan ?
Dari sekian kelompok Islam yang ada di Indonesia, mungkin golongan NU adalah kelompok paling santai/ moderat ( sebagain mengartikan kelewatan ), dalam menghadapi kedatangan budaya-budaya baru / aneh di Indonesia, bukan hanya itu orang-orang yang dianggap nyelenehpun justru banyak yang lahir dari golongan NU, misalnya Gus Dur, Gus Mus, Ulil Abshar abdallah, Cak Nun, Cak Nur , Kang Shobari ( dua yang terahir secara administratif bukan NU hehehe... maaf  
Pendapat ketua PB NU tentang rencana kedatangan Lady Gaga, “ Mau ada satu atau Seribu Lady Gaga di Indonesia warga NU tidak ada masalah “ tidak akan mengganggu orang NU untuk beribadah, gitu saja kok repot..!

Invasi Kebudayaan
Jika kita ditanya,  Mana yang dampaknya lebih besar , Invasi militer atau Invasi Kebudayaan ? Saya kira semua setuju bahwa invasi kebudayaan memiliki dampak yang jauh lebih luas, lebih besar dan lebih lama, efeknya kadang -kadang tidak kita sadarai sama sekali bahkan tidak kita mengerti, Seperti kita setiap hari menulis berlembar-lembar tulisan tetapi darimana kertas yang kita pakai itu ditemukan ?, oleh bangsa mana ? atau orang Islam yang tiap tahun naik Haji naik pesawat tetapi tidak  kenal James Watt penemu mesin uap !, dan kita selalu mengatakan orang barat itu sesat, salah, musyrik dan sejesnisnya. Terkadang kita memang keterlaluan..!

Sebenarnya yang mangalamai kekhawatiran adanya invasi kebudayaan bukan hanya orang Indonesia / timur saja, yang membuat rasa prihatin sebagian dari kita, misalnya : dimana pemuda sekarang dianggap sudak tidak memiliki rasa cinta kepada kebudayaannya sendiri, orang jawa sudah tidak bisa berbahasa Jawa ( terutama kromo inggil ), apalagi wayang kulit/wong, ketoprak, orang makasar sudah tidak mengenal apa yang disebut siri ( ghiroh ), begitu juga di daerah daerah lain di Indonesia, Sebagian orang tua mengeluhkan pola pergaulan anak-anak muda jaman sekarang yang cenderung bebas tanpa batas, yang dianggap sebagai akibat perkembangan kebudayaan terutamama teknologi multimedia yang dimulai dari barat.
 
Di tempat yang jauh di sana ceritanya sama saja, jika melihat perubahan budaya-budaya eropa ( baca : barat ), mereka juga merasakan semakin kehilangan budaya asli mereka justru dimulai dari jantung-jantung pusat kebudayaannya ( lihat Islam di London, Paris dan Brussel ), Lahirnya undang-undang pelarangan pembangunan menara masjid di Swiss atau pelarangan penggunaan Burkah di Prancis adalah carminan dari rasa takut kehilangan nilai kultural yang dirasakan oleh orang-orang eropa / barat, seperti ketakutan yang dirasakan oleh sebagaian orang Indonesia. ( walaupun musllim paris kalau ditanya tentang larangan pemakain Burkah,  jawabannya : itu dimulai dari sejarah masa lalu eropa, tentang pemisahan kekuasaan antara gereja dan negara, tapi percayalah itu adalah jawaban yang paling aianggap aman saja )

Saya orang yang setuju dengan pendapat Kang Shobari, “  Saya tidak takut atau meras takut dengan hilangnya kebudayaan yang kita miliki saat ini !, karena pasti ada yang manggantikannya lebih baik “. Bukankah agama yang kita anut saat ini, Hindu, Budha, Kisten, Katholik, Islam sampai konghucu semuaanya tidak ada yang asli Indonesia.!!, dan kita mengakui agama-agama itu di Indonesia, itu artinya kita menerima budaya asing.
Jadi silahkan Lady Gaga datang di Indonesia setiap hari, atau silahkan bule australia toples di pantai sanur setiap hari ( Jika lingkungan menerima ), yang baik darimu saya ambil yang jelek saya buuuuuaaaaannnggggg......!!!! ( Bersambung )

Minggu, 13 Mei 2012

Adistya Mayasari: Kembang Pinggir Dalan

Adistya Mayasari: Kembang Pinggir Dalan: http://www.youtube.com/watch?v=ZZOTwPr1dwI [starttext] Write anything here, upload pictures... Make a video description, whatever... [endtex...